Organisasi itu kemudian membuat laporan ke Departemen Kesehatan untuk menentang dan memintanya mengubah peraturan itu.
Mengatakan, orang-orang dengan HIV positif tidak lagi dikubur dalam kondisi seperti itu, karena itu adalah praktik yang diskriminatif dan bisa memengaruhi mental keluarganya.
Istri SV mengatakan, "Putra kami membawa pakaian untuk ayahnya ke rumah sakit, di mana ia diberitahu bahwa mayatnya akan segera dikirim ke kamar mayat dalam tas hitam karena yang meninggal itu HIV positif."
"Anak saya mengatakan kepada saya bahwa pengurus pakaian tidak boleh memandikan suami saya juga, karena dokter menulis di tas 'dilarang keras untuk menyentuh, tidak boleh dibuka'," katanya.
HIV muncul di Serbia sejak tahun 1985, telah ada praktik perlakuan yang tidak sama terhadap sisa-sisa orang dengan HIV dan hepatitis virus.
Source | : | dailystar |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR