5. Sapi bisa membeli 'apapun'
Jika berencana membeli tanah, penduduk bisa membayar kepala desa dengan sapi. Jika ingin menikah, warga harus menyerahkan sapi pada keluarga pengantin wanita.
Di eSwatini, seekor sapi bernilai sekitar 7 juta rupiah. Tapi jika berencana menikahi putri, sapi yang harus diserahkan sekitar 300 ekor.
6. Wanita tidak makan jeroan ternak
Alasan wanita eSwatini tidak makan otak adalah dia akan menjadi cerdas, tidak makan lidah karena mereka akan berbicara (adu mulut) dengan suaminya, dan tidak makan kaki karena wanita akan lari. Alasan yang sama mengapa orang Swazi tidak membelikan istrinya sepatu.
7. Tidak ada penjara sebelum 1968
Bukan berarti negara ini aman dan damai, tapi sebelum merdeka, orang yang bersalah dengan kejahatan serius akan digiring ke puncak Gunung Nyonyane dan dilemparkan dari atas. Sekarang gunung ini menjadi tempat hiking populer karena geologinya yang menonjol.
8. Punya ikatan kuat dengan Inggris
eSwatini sebelumnya dijajah oleh Inggris dan meskipun namanya kini telah berubah, itu tetap memiliki hubungan budaya kuat dengan Inggris. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa resmi negara bersama dengan Swazi. Raja dididik di Sherborne, Inggris dan punya beberapa kebiasaan yang 'keinggrisan' seperti teh sore.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR