Lincoln menulis surat formal dan surat informal.
Dalam surat informal, ia berkata, "Anda tahu, beberapa surat kabar mengatakan saya akan menawarkan Anda posisi, tetapi hanya sebagai formalitas. Jangan percaya mereka. Saya benar-benar ingin Anda sebagai menteri luar negeri. Saya pikir Anda adalah orang terbaik untuk pekerjaan itu dan negara membutuhkan layanan Anda."
Surat kedua, yaitu surat formal berisi penawaran resmi Lincoln untuk menjadikan Seward sebagai menteri.
Seward menerimanya.
Meski mereka berdua sempat bersaing, tapi ada satu kesamaan dalam diri mereka, yaitu Lincoln dan Seward sama-sama mencintai Amerika.
Seward Mengubah Pandangan tentang Lincoln
Seward memang harus menghormati Lincoln sebagai seorang pemimpin, tetapi ia juga menjadi bersahabat dengan Lincoln.
Hal ini sempat disesalkan oleh beberapa rekan Kabinet Seward.
Saat ada rapat kabinet, Presiden dan Menteri Luar Negerinya, Seward berjalan melewati pintu bersama-sama sambil bercanda.
Hal yang akan mereka diskusikan dalam rapat kurang lebih telah diputuskan beberapa menit sebelumnya oleh Lincoln dan Seward.
Lincoln pun sering berkeliaran ke rumah Seward.
Seward tinggal di Lafayette Square, hanya beberapa langkah dari Gedung Putih.
Mereka bersama untuk membicarakan beberapa masalah, berbagi cerita.
Lincoln nampaknya senang menghabiskan waktu bersama menterinya itu.
Keduanya pun tetap bersahabat hingga akhir hayat Abraham Lincoln tahun 1865. (Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Rangkul Prabowo Mirip Kisah Presiden AS Abraham Lincoln yang Menjadikan Saingan sebagai Rekan
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR