Lebih dari Sekadar Hotel
Rasa lapar kemudian menjadi alarm yang menggiring kaki untuk mandi dan bergegas mengayuh sepeda untuk mencari pengisi perut.
Selepas sarapan semangkuk cui mie dari sebuah restoran legendaris di Kota Malang, Pratiwi Sasotya, Marketing Communication Manager Hotel Tugu, menyambut.
Perbincangan banyak mengulas tentang konsep hotel ini.
“Hotel Tugu Malang memang dihadirkan bukan sekadar hotel, namun juga rumah kedua,” tutur wanita yang akrab dipanggil Tya tersebut.
Dengan mengusung konsep hotel butik (boutique hotel), Hotel Tugu Malang dihadirkan dengan desain dan furnitur, serta pengalaman yang berbeda dengan hotel pada umumnya. Pun dengan jumlah kamar yang terbatas.
Ya, layaknya sebuah butik yang meski jualan utamanya adalah baju, namun pengunjung akan mendapatkan pelayanan eksklusif, meski hanya menjual beberapa baju saja.
Faktor utama yang paling unik dari Hotel Tugu Malang adalah keberadaan koleksi barang antik nan bersejarah yang mengisi hampir seluruh sudut hotel, termasuk ruangan kamar yang masing-masing ‘dibekali’ barang antik yang unik.
Koleksi barang-barang antik ini sendiri tidak lepas dari sosok pemilik sekaligus pendiri Hotel Tugu, yaitu Anhar Setjadibrata.
Sosok yang oleh secret-retreats.com dijuluki “manusia renaisans modern klasik” ini memang terkenal memiliki koleksi barang antik dengan jumlah tak terhitung.
Bahkan, lahirnya Hotel Tugu Malang merupakan “imbas” dari koleksi Anhar.
Maklum, dengan koleksi yang semakin tak tertampung di rumahnya sendiri, dokter sekaligus pengacara ini kemudian memilih untuk membangun sebuah hotel sebagai tempat dirinya menyimpan beragam koleksinya.
Apalagi, Anhar tak berniat sedikit pun untuk memperoleh keuntungan dari barang-barang antik yang dikoleksinya.
“Saya hanya memikirkan cara untuk menyelamatkan harta ini karena mereka terkait dengan sejarah Indonesia, bagian dari sejarah yang dapat saya sentuh dan rasakan,” tutur Anhar.
Selain itu, kehadiran Hotel Tugu Malang ini juga menjadi perwujudan harapan Anhar agar barang-barang koleksinya bisa “berbicara kepada seluruh umat manusia sebagai simbol kekayaan sejarah dan warisan budaya negara.”
Lalu, benarkah apa yang dituturkan Tya? Serta terwujudkah harapan Anhar?
Hotel’s tour yang dipandu oleh Reimanda Azka, Guest Relation and Marketing Communication Hotel Tugu, akan menjawabnya.
KOMENTAR