Nah, pada sate, bahan pemanas ataupun yang membakar daging merah adalah arang.
Arang merupakan residu hitam berisi karbon tidak murni, terdiri dari 85-98 persen karbon dan sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.
Pada makanan sate; asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah akan bereaksi pada suhu tinggi, yang membentuk heterocyclic amines (HCAs).
"Daging merah itu sendiri kalau dimasak dengan suhu terlalu panas akan berubah jadi karsinogen, lah sate kambing misalnya, membuatnya kan dibakar dengan arang yang ada karbonnya, jadi karsinogen malah tinggi lagi, meningkat jadinya," ucapnya.
Heterocyclic Amines (HCAs)
Pada pemberitaan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa HCAs adalah jenis bahan kimia yang biasanya diproduksi atau dihasilkan selama proses memasak makanan.
"Contohnya masak daging merah, itu ada beberapa proses masak yang justru membuat zat HCAs ini dan itu berisiko memicu sel kanker berkembang," kata Aru.
Pembentukan HCAs dalam proses memasak daging merah yang berisiko itu seperti, memasak dengan temperatur atau suhu yang tinggi, atau memasak dengan pengasapan dan pembakaran arang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR