Misdiansyah mengungkapkan, induk sapi tersebut sebelumnya dikawinkan secara alami dengan sapi jantan miliknya.
Menurut Misdiansyah, induk sapi tersebut terlihat kesulitan dan seperti gelisah saat hendak melahirkan.
Saat lahir pun, anak sapi bermata satu tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Hanya berguling-guling di tanah.
"Dia pun tak bisa nyusu ke induknya juga karena lidahnya panjang mungkin, hanya guling-guling gitu di tanah," kata Misdiansyah.
Sangat disayangkan, anak sapi tersebut tidak mampu bertahan hidup lebih lama lantaran kesulitan bernafas karena tidak mempunyai hidung.
Anak sapi itu mati, Jumat (11/10/2019) sekitar pukul 05.00.
Misdiansyah mengubur anak sapi tersebut tidak jauh dari kandang ternak di pekarangan belakang rumahnya.
"Itulah cuma sekitar 14 jam dia bertahan, tidak bisa bernafas. Bernafas cuma lewat mulutnya. Saya bolak-balik tadi malam ngeceknya di kandang," kata Misdiansyah.
Bersama Babi Hutan
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR