3. Tak mengaku anak presiden
Selama mengenyam pendidikan di Singapura ternyata Kaesang Pangarep tak mengaku sebagai orang anak nomor satu di Indonesia.
Kaesang hanya mengaku sebagai anak pengusaha.
Namun, kabar tentang hal ini segera menyebar saat seorang mahasiswa membaca berita yang meyebutkan, Kaesang merupakan putra dari Presiden Joko Widodo.Identitas pribadinya sebagai anak bungsu Joko Wisoso terungkap saat upacara wisuda.
4. Keluarga merupakan mentor bisnisnya
Kepada media, selepas wisuda, dia menjelaskan menjadikan sang ayah serta kakaknya sebagai mentornya.
"Ayah saya pengusaha sebelum memasuki politik. Kakak saya juga pengusaha. Karena itu, saya tertarik untuk memasuki dunia usaha," katanya.
Gibran diketahui juga pernah bersekolah di Singapura.
Dia lulus dari Management Development Institute of Singapore pada 2007.
Kaesang mengatakan, menjalani statusnya sebagai mahasiswa sembari mengurusi bisnisnya memberikan tantangan.
Namun, dia menyebutkan jam kampus cukup fleksibel.
Kemudian ia juga mengakui jika selama mengenyam pendidikan di Singapura, dirinya mendapatkan pembelajaran mengenai kedisiplinan.
5. Pernah melakukan KKN di Indonesia
Meski menempuh studi di negeri tetangga, Kaesang ternyata menjalani Kuliah kerja Nyata (KKN) di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Selama menjalani fase ini, Kaesang beserta mahasiswa lain melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk fisik maupun non-fisik.
Seperti tahapan KKN pada umumnya, putra Jokowi itu juga melaksanakan kegiatan seperti pembangunan fasilitas desa, fasilitas pendidikan, dan sebagainya.
Adapun untuk aktivitas non-fisik yang dilakukan meliputi mengajar, kampanye kebersihan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. (Anugerah Tesa Aulia)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Fakta Kaesang Pangarep Lulus S1 di Singapura: Tak Ngaku Anak Presiden hingga Ini Tempat KKN-nya
Baca Juga: Sering Menentang Budaya Barat, Kira-kita Seperti Apa Model Ponsel Kim Jong Un?
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR