Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (5/5/2017), Kementerian Keamanan Negara menuduh bahwa CIA dan intelijen Korea Selatan ada di balik dugaan hari upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Upaya itu, menurut Kementerian, menggunakan zat-zat biokimia yang termasuk zat radioaktif dan zat beracun nano".
Keuntungan dari upaya pembunuhan ini yakni "tidak memerlukan akses ke target yang akan dibunuh.
Orang yang bertanggung jawab langsung di lapangan dikatakan adalah warga negara Korea Utara yang bekerja untuk badan-badan intelijen asing.
Juru bicara CIA menolak untuk mengomentari tuduhan.
Tetapi walaupun klaim seperti itu tidak dapat dibantah– namun daftar panjang keterlibatan AS dalam kudeta dan pembunuhan di seluruh dunia terlihat.
Beberapa dasawarsa sebelumnya, tahun 1975, Komisi Gereja Senat AS mengungkapkan rincian dari sedikitnya delapan upaya pembunuhan dengan menggunakan perangkat yang pada masanya dipandang 'membangkitkan imajinasi,' sebut komisi itu.
Setelah penyelidikan, kemudian Presiden Gerald Ford menandatangani pada tahun 1976 perintah eksekutif menyatakan: "tidak ada karyawan pemerintah Amerika Serikat harus terlibat dalam, atau berkonspirasi dalam pembunuhan politik."
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR