Metode eksekusi dilakukan dengan berbagai cara, terutama mengunakan kapak, pedang, jerat, atau garrote.
Sejarah mengingat banyak kasus para algojo yang canggung yang mengakibatkan eksekusi berjalan lama.
Salah satu contohnya adalah eksekusi James Scott, Adipati Monmouth pertama, Adipati Buccleuch pertama, pada tahun 1685.
Ia dieksekusi oleh Jack Ketch yang terkenal kejam.
Ketch terkenal karena eksekusi yang gagal, yang bisa dilakukan dengan sengaja karena sifat sadisnya.
Ketika Adipati Monmouth berada di blok kayu siap untuk dieksekusi, dia memohon agar eksekusi dilakukan dengan cepat dan memberinya uang.
Meski begitu, eksekusi tersebut gagal hingga ayunan ke-8 hingga kepalanya benar-benar putus.
Massa yang berkumpul marah dan berusaha untuk menghukum mati algojo tanpa hasil.
Baca Juga: Kim Jong-un Perintahkan Warganya Kirim 100 Kg Tinja Per Hari atau Setara 3 Ton Sebulan, untuk Apa?
Dibenci dan Terdiskrimasi
Hari ini kita diperlihatkan gambar yang mungkin tidak begitu akurat tentang algojo Abad Pertengahan.
Mereka mengenakan jubah misterius dan penuh rahasia.
Namun kenyataannya, sangat sulit bagi algojo untuk tetap dapat menyembunyikan identitasnya.
Sebagian besar, siapa yang berprofesi sebagai algojo tetap diketahui masyarakat.
Oleh karena itu, posisi algojo hampir selalu didiskriminasi.
Mengambil nyawa, tidak peduli seberapa rendah atau berdosa mereka, tidak pernah menjadi tugas yang mudah - dan itu menjerumuskan para algojo abad pertengahan ke dalam dunia orang yang dibuang masyarakat.
Itu memaksa mereka untuk mendapatkan uang dengan melakukan semua pekerjaan yang mengerikan dan merendahkan yang ditawarkan - mulai dari mengumpulkan bangkai dan mengubur mayat, hingga mengelola anjing-anjing liar dan mengawasi pembersihan tangki septik.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR