Seperti yang diberitakan, kemampuannya ini pun memperoleh apresiasi dari para istri dari 28 atase militer yang berasal dari 22 negara saat berkunjung ke Aceh.
Para istri atase militer ini terkesan dengan kemampuan Hardius menjelaskan setiap objek yang dikunjungi.
Mereka puas karena ketika ditanya banyak hal tentang lokasi yang dikunjungi dapat dijelaskan Kopda Hardius menggunakan bahasa asal mereka.
Kunjungan para atase militer ini menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan Mabes TNI untuk tujuan memperkenalkan lebih jauh budaya Indonesia.
“Kepada para ibu atase militer dari 22 negara itu, saya lebih banyak mempromosikan Aceh," ucap Kopda Hardius.
"Jujur saya sangat sayang dengan Aceh," kata pria kelahiran Bengkulu 1984 ini.
Kopda Hardius sengaja ditugaskan ke Aceh atas perintah Aspes Kodam Iskandar Muda sebagai penerjemah bagi para istri dari atase militer 22 negara sahabat.
Kopda Hardius mengaku mampu menguasai 7 bahasa asing dengan modal utama, yaitu percaya diri.
Bahkan ia sempat dianggap gila oleh orang-orang yang melihatnya belajar bahasa asing.
Sebab ia sering berkata-kata sendiri ataupun berbicara melalui telepon dengan bahasa asing untuk belajar.
"Setiap hari saya terus belajar memperlancar ketujuh bahasa yang saya pelajari itu, di mana pun saya duduk," terang Kopda Hardius.
"Baik itu berdinas maupun di warung. Iya kita anggap wajarlah, karena orang kan tidak pernah tahu kalau kita lagi mempelajari sesuatu hal," kata dia lagi.
Setelah menguasai 7 bahasa asing, ia mengaku ingin ikut diberangkatkan dalam rangka dinas ke luar negeri, baik itu Lebanon, Kongo serta negara lainnya. (Nicolaus)
Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judul Hanya Lulusan SMA dan Berpangkat Kopda, Hardius Rusman Berhasil Sita Perhatian 28 Keluarga Militer Asing Saat Berkunjung ke Aceh, Bermodal 7 Bahasa Asing yang Dipelajarinya Secara Otodidak
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR