Dari hasil ekskavasi yang masih berlangsung hingga 10 Oktober 2019, gambaran bentuk petirtaan kuno di Sumberbeji, Jombang, Jawa Timur, mulai terlihat.
Ukuran bangunan memiliki luas 18 x 20 meter.
Di tengah bangunan petirtaan terdapat bangunan persegi dengan ukuran masing-masing sisi, 3,8 meter.
Di sebelah barat bangunan tersebut, terdapat arca burung garuda yang masih menempel kuat pada dinding bangunan petirtaan kuno.
Lalu, di sebelah utara dari arca burung garuda, terdapat saluran air yang membentang dari arah barat.
Saluran air kuno tersebut tersambung dengan bangunan petirtaan.
Wicaksono mengungkapkan, pihaknya belum menemukan petunjuk baru terkait dengan masa bangunan kuno tersebut.
Namun, dari dimensi bata, pihaknya meyakini jika petirtaan kuno itu dibangun para era kerajaan Majapahit.
"Dari tekstur bata, ini dibangun pada masa Majapahit. Tapi kami masih hati-hati untuk menentukan masa bangunan ini dibuat," ujar dia.
Baca Juga: Manfaat Jahe Direbus, Konsumsi Airnya dan Rasakan 5 Manfaat Luar Biasanya Berikut Ini!
Ditambahkan, selama ekskavasi situs petirtaan kuno di Sumberbeji Jombang, pihaknya menemukan 10 arca jaladwara, 4 fragmen tengkorak manusia, pecahan porselin dari Tiongkok serta arca burung garuda.
"Dua jaladwara kami temukan pada ekskavasi tahap kedua ini. Pada ekskavasi yang pertama lalu, kami temukan 8 jaladwara dan arca burung garuda," ungkap Wicaksono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tengkorak Manusia dan Runtuhan Menara Ditemukan di Situs Kuno Jombang"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR