Entah karena kesakitan dengan penyakit yang bersarang di tubuhnya ataukah ada penyebab lain, neneknya pun hingga saat ini tak paham.
Terkadang, tangis Rosma berhenti ketika neneknya itu menggendongnya untuk beberapa saat.
"Sayang tubuh renta ini sudah tak kuat berlama-lama menggendong Rosma. Suami saya sudah lama meninggal sejak saya muda," tutur Mbah Rani (75), nenek Rosma, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Sabtu (5/10/2019) siang.
Selama ini, Mbah Rani tinggal sebatang kara merawat Rosma di kediamannya yang jauh dari kesan mewah itu.
Baca Juga: Kim Jong-un Perintahkan Warganya Kirim 100 Kg Tinja Per Hari atau Setara 3 Ton Sebulan, untuk Apa?
Konstruksi bangunan rumah Mbah Rani sudah reot atau aus dimakan usia.
Dindingnya hanya berupa anyaman bambu yang telah rapuh dan berlubang dimana-mana.
Pun demikian juga dengan beberapa kayu penyangga rumah yang sudah keropos.
Rumah Mbah Rani tidak berlantai keramik melainkan tanah liat.
Miris, bahkan Mbah Rani tak memiliki kamar mandi dan WC.
Di depan rumah, hanya ada bilik kecil tanpa atap beranyamkan bambu yang di dalamnya diletakkan ember, yang dianggapnya sebagai kamar mandi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR