Masker ini dilaporkan pada Juni 2018 setelah konferensi tingkat tinggi antara Kim dan Presiden Korsel Mon Jae-in.
Sejak pertemuan itu, medis Korsel melaporkan perusahaan itu berhasil menjual 25.000 masker dengan harga 4.000 won atau Rp51 ribu.
Baca Juga: Begini Proses Operasi Mata Katarak pada 600 Tahun Sebelum Masehi
Namun, setelah munculnya poster itu, Korea Selatan justru ketar-ketir karena mereka takut jika masker itu digunakan sebagai alat propaganda di negeri komunis tersebut.
Sebelumnya beberapa tahun lalu, Korut merupakan ancaman besar bagi Korsel, karena Kim dianggap diktator dan tirani yang mencoba mengganggu perdamaian dunia.
"Kini dia menjadi representasi masker wajah, yang tengah populer saya tak suka promosinya karena dibalut agenda politik tertentu," kata Irena seorang pakar kecantikan.
Menurut undang-undang Korsel tahun 1948 setiap warga dilarang memuji atau berbicara positif tentang Pemerintah Korut.
Baca Juga: Baru Kemarin Dilantik, 335 Anggota DPR dan DPD Tak Hadiri Sidang Paripurna Hari Ini
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR