Beberapa waktu lalu Suratmo membuka uang koin yang dikumpulkannya untuk membayar uang biaya sekolah anaknya nomor tiga, Tri Ratna Handayani Pamungkas.
Ratna saat ini duduk dibangku sekolah menengah kejuruan (SMK) di Yogyakarta. Uang koin yang digunakan untuk membayar waktu itu sebanyak Rp1,2 juta.
"Uang koin itu saya masukan ke plastik, terus saya serahkan ke sekolah. Dulu waktu daftar masuk pertama juga saya bayarnya dengan uang koin," bebernya.
Menurutnya, uang koin untuk membayar sekolah tidak ditukarkan dalam bentuk uang kertas. Ia membawa uang koin tersebut dalam sebuah plastik.
Bahkan pernah Suratmo membawa uang koin ke sekolah dengan kardus.
"Tidak saya tukarkan, ya apa adanya, tapi saya lupa berapa jumlahnya waktu itu. Uang koin ini kan uang resmi, jadi ya diterima," katanya.
Baginya, pendidikan adalah sesuatu yang penting. Karenanya, ia dan istrinya selalu berusaha keras agar anak-anaknya tetap bisa sekolah.
"Agar pandai, masa depanya lebih baik, hidupnya lebih baik. Jadi sesulit apa pun, saya berusaha agar anak tetap sekolah," katanya.
Selama ini, lanjutnya, Suratmo dan istrinya tidak pernah memaksa agar anak-anaknya membantu berjualan. Ia menginginkan anak-anaknya fokus belajar.
"Mereka juga tidak pernah rewel minta ini, minta itu. Sekarang dua anak saya sudah kerja, saya tidak pernah meminta tapi mereka sering membantu," tuturnya.
Suratmo mengatakan, sampai saat ini ia masih rutin mengumpulkan uang koin. Sebab, anaknya nomor tiga masih sekolah.
"Saya akan tanya apakah mau lanjut kuliah atau kerja. Kalau mau kuliah, ya akan saya biayai demi masa depan anak," pungkasnya. (Wijaya Kusuma)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Suratmo, Penjual Angkringan yang Bayar Sekolah Anaknya dengan Uang Koin")
Baca Juga: Kasus Video Dewasa Berseragam ASN di Purwakarta: Ini Hukuman Jika Anda Menyebarkan Video Dewasa
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR