3. Warga dirikan usaha di Gunung Luhur
Viralnya objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur juga berdampak pada ekonomi warga setempat.
Mereka ramai - ramai mendirikan usaha di Gunung Luhur.
Kepala Desa Citorek Kidul, Narta atau Jaro Atok mengatakan, terdapat puluhan keluarga yang mendirikan berbagai macam usaha di Gunung Luhur, mulai dari berdagang hingga menyediakan akomodasi seperti tenda dan penginapan.
"Ada puluhan keluarga ikut andil, awalnya tidak punya mata pencaharian, seperti janda - janda tua, kita utamakan orang - orang seperti itu."
"Alhamdulillah kita rasakan peningkatan ekonomi," kata Jaro Atok kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/9/2019).
4. Kantongi jutaan rupiah per hari
Dikatakan Jaro Atok, ramainya pengunjung sangat dirasakan para warga yang membuka usaha di Gunung Luhur, bahkan sambungnya, keuntungan Jika dihitung nilainya bisa mencapai jutaan rupiah per hari.
"Sekarang sangat terasa oleh warga, nilainya kalau diperkirakan bisa di atas UMK Kabupaten Lebak dalam satu hari di akhir pekan saat ramai," katanya.
Padahal, kata Jaro Atok, sebelumnya warga di desanya rata-rata adalah bermata pencaharian sebagai petani dan gurandil atau penambang emas di lahan sisa peninggalan PT Antam dengan penghasilan tidak menentu. (kompas.com/Acep Nazmudin)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Baru Negeri di Atas Awan, Ditutup Sementara hingga Pedagang Kantongi Jutaan Rupiah Per Hari")
Baca Juga: Kedaluwarsa atau Tidak, Gas Air Mata Tetap Membahayakan Kesehatan Kita
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR