Intisari-Online.com - Ketika mencoba tidur, kejadian dan obrolan yang tidak berjalan mulus kembali terputar di otak.
Rasa cemas lantas dan rasa bersalah bermain-main di pikiran, padahal sudah memejamkan mata.
Perasaan tidak nyaman ini diiringi pertanyaan what if alias berandai-andai, “duh, coba saja saya begini, coba saja tadi saya begitu.”
Di malam-malam tertentu, kecemasan sebelum tidur bisa berlangsung beberapa jam.
Yang terpikirkan kadang lebih buruk, seperti orang-orang terdekat tidak menyayangi kita.
Atau, merasa kita gagal dalam pekerjaan, menjadi orangtua, dan dalam kehidupan.
Atau, merasa bahwa siapapun yang menyakiti, meninggalkan, atau berbicara yang buruk tentang kita, pantas melakukannya pada kita.
Otakpun kesulitan untuk tenang.
Beberapa orang kadang terbawa kecemasan hingga bermimpi buruk, hingga tidur pun tak nyenyak, dan jadi tak bugar setelah bangun.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR