Advertorial

Studi: Jumlah Tahi Lalat Perbesar Risiko Terkena Kanker Kulit

Soesanti Harini Hartono
Soesanti Harini Hartono

Editor

Peneliti dari King's College London menemukan, mereka yang memiliki lebih banyak tahi lalat, memiliki risiko kanker yang juga lebih tinggi.
Peneliti dari King's College London menemukan, mereka yang memiliki lebih banyak tahi lalat, memiliki risiko kanker yang juga lebih tinggi.

Intisari-Online.com- Untuk diketahui, tahi lalat akan terbentuk ketika sel-sel melanosit tumbuh secara berkelompok dan tidak menyebar ke seluruh tubuh.

Sel melanosit merupakan sel yangberfungsi sebagai produsen pigmen yang mewarnai kulit secara alami.

Tahi lalat yang memilikimelanocytic naeviini, memiliki bentuk yang bervariasi. Beberapa berbentuk oval, bulat, menonjol, atau pipih.

Baca Juga: Manakah Tahi Lalat yang Mematikan? Berikut Tanda-tanda Kanker Kulit yang Perlu Anda Ketahui

Pada umumnya, ada tiga jenis tahi lalat yaitucompound melanocytic naeviyang berwarna cokelat muda, tumbuh menonjol ke atas permukaan kulit, dan terkadang ditumbuhi bulu.

Kemudiandermal melanocytic naevydenganpermukaan menonjol keluar yang terkadang ditumbuhi rambut dan berwarna pucat, sertajunctional melanocytic naeviyang berwarna cokelat dengan bentuk pipih dan bulat.

Meskipun tidak berbahaya, sebuah studi ternyata menunjukkan tahi lalat bisa menjadi gejala kanker kulit.

Artikel selengkapnya dapat dibaca di GridHEALTH.id