Secara umum, kehamilan kembar terjadi pada satu dari 250 kehamilan.
Ada dua jenis kembar, yaitu: identik dan non-identik.
Kembar non-identik berasal dari dua sel telur berbeda (dyzygot/fraternal), sedangkan kembar identik berasal dari satu sel telur yang memisah (monozygot).
Yang kembar identik ini pun tidak terpengaruh oleh faktor keturunan.
Artinya, kehamilan kembar tanpa adanya riwayat kembar di keluarga juga sering terjadi.
Selain faktor genetis, ini 4 faktor paling berpengaruh dalam mendapatkan bayi kembar menurut David Davies, seorang konsultan fertilitas di Portsmouth’s Queen Alexandra Hospital.
1. Faktor gaya hidup
Wanita yang menjalani diet rendah lemak, vegetarian, dan vegans, potensi untuk melahirkan bayi kembar cenderung rendah, ketimbang wanita yang banyak mengonsumsi susu dan daging.
2. Faktor jumlah anak
Davies mengatakan bahwa wanita yang memiliki jumlah anak banyak, berpotensi memiliki anak kembar.
Sebab, aktif memungkinkan terjadinya pembuahan kembar.
“Wanita yang subur juga memiliki kesempatan besar terjadinya pembuahan kembar,” terangnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR