Meskipun luka-luka, Gurung mengeluarkan tembak jarak dekat setiap kali Jepang menyerang.
Dia mengulangi proses itu selama empat jam, hingga akhirnya pasukan Gurkha yang lain datang menyelamatkan mereka.
Di sana ada sekitar 87 mayat pasukan Jepang di sekitar parit.
Tiga puluh satu dari mereka berbaring tepat di depan tempat yang diduduki oleh Gurung.
Dokter kemudian mengobati Gurung, namun tidak bisa menyembuhkan tangan dan mata kirinya.
Gurung terus melayani Gurkha sampai 1947 ketika mereka dipindahkan ke Angkatan Darat India yang baru merdeka.
Dia akhirnya menetap di Inggris di mana dia meninggal pada tahun 2010.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR