Sebuah granat pun mendarat di tepi paritnya.
Gurung melompat, meraihnya, dan melemparnya kembali sehingga meledak di tempat musuh dengan meuaskan.
Sedetik mendarat di parit beberapa inci jauhnya dari kakinya.
Gurung melempar balik granat yang lainnya, namun granat yang ketiga meledak di tangan Gurung.
Tangan kanannya hancur, dan lengannya hancur dan membuat rekan-rekannya terluka parah.
Bahkan membuatnya setengah buta dengan mulut berdarah hebat, Gurung berteriak “Jai Mahakali! Ayo Gorkhali!”
Hanya ada Gurung yang tersisa, dia pun mengisi senapannya dengan tangan kiri.
Itu bukan bukan tugas yang mudah karena senapan bolt-action standarnya dirancang untuk penggunaan tangan kanan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR