Advertorial
Intisari-online.com - Taman kanak-kanak atau TK mungkin adalah tempat di mana semua kebahagiaan ada disana.
Pasalnya, anak-anak TK masih polos, dan hanya bisa bersenang-senang sambil belajar.
Namun, tak pernah dibayangkan bagaimana situasi sekolah TK menjadi mencekam gara-gara ulah seorang anak TK itu sendiri.
Namun, begitulah yang terjadi disebuah sekolah taman kanak-kanan di kota Kristanstad, Swedia, dimana suasana berubah mencekam dan dikepung oleh polisi khusus.
Menurut CNN, Rabu (11/9/2019) hal itu berawal dari seorang anak Tk yang secara tidak sengaja menemukan senjata militer dan membawanya ke sekolah.
Akibatnya, petugas dan regu bom nasional Swedia menjadi sekolah ini terkunci, pada haru Selasa (10/9/2019).
Anak itu membawanya ke dalam kelas dan menyebabkan kepanikan.
Menurut keterangan, anak itu menemukan amunisi di sebuah lapangan yang digunakan oleh militer untuk latihan.
Pakar peledak menilai alat itu biasa digunakan oleh militer, "seperti senapan tapi lebih besar, dan itu terlalu berbahaya untuk dipindahkan."
Begitu tiba di lokasi kejadian, polisi meyadari bahwa itu adalah granat maka mereka memanggil pasukan penjinak bom.
Dia mengatakan, "Militer menggunakan lapangan terbuka besar ini untuk latihan."
"Tetapi pada waktu-waktu tertentu mereka terbuka untuk umum ketika tidak ada penembakan yang terjadi dan orang-orang diberitahu untuk tidak menyentuh sesuatu yang luar biasa."
Polisi tidak mengidentifikasi anak itu, hanya mengatakan bahwa mereka berusia di bawah tujuh tahun usia awal sekolah di Swedia.
Masalah itu sekarang sudah ditutup dan tidak perlu diselidiki secara kriminal, kata juru bicara kepolisian.
Thomas Sodonberg, petugas yang bertanggung jawab di tempat kejadian memberikan tanggapannya.
Dia mentakan, "Ini adalah hal-hal yang sangat berbahaya."
"Jika meledak ketika anak-anak itu disekitarnya, itu bisa sangat buruk."
"Mungkin anak-anak itu berpikir keren dengan memamerkannya, padahal itu adalah granat yang memiliki daya ledak dasyat," kata Soderberg.
Betapapun anehnya kasus itu, itu bukan yang pertama dari jenisnya.
Menurut Soderberg, yang mengatakan bahwa dalam beberapa minggu terakhir seorang murid sekolah dasar (SD) juga membawa sebuah granat ke kelas setelah menemukannya di sebuah lapangan.
"Dia meletakkannya di atas meja ping-pong. Seorang anggota staf masuk dan hampir mengalami serangan jantung," kata Soderberg.