“Sebenarnya ini semua berawal dari ketidak sengajaan. Berawal dari tukang foto di sebuah warnet, disitu saya jadi tukang edit foto, dan tukang foto KTP. Nah, kecenderungan saya muncul dari kebiasaan motret orang,” ujar pria asal Banyuwangi ini.
“Kemudian dari kenyamanan itu saya berjanji pada diri sendiri untuk bisa membeli kamera sendiri,” tambahnya.
Selain menjadi tukang jaga warnet. Pria yang kerap disapa Bang Dzul ini juga sempat menjadi staf admin di kantor advokat.
Pada saat menjadi karyawan kantor advokat inilah dia memberanikan diri membeli kamera DSLR dengan cara kredit.
“Perjuangan banget mas belinya. Saya ambil angsuran 1 tahun 8 bulan, mereknya Canon 1100 D. 2 bulan sebelum angsuran kamera lunas, saya mengundurkan diri dari kantor advokat, dan memberanikan diri menekuni dunia fotografi sambil membuka jasa fotografer,” cerita Bang Dzul.
Keterbatasan fisik yang ia miliki tidak pernah sedikitpun menjadi batasan atas semangat dan kegigihannya berkarya melukis cahaya.
Di mana Bang Dzul belajar motret dengan kamera?
“Autodidak, saya belajar dengan cara autodidak. Murni autodidak. Dengan bantuan Mbah Youtube saya mendapat banyak ilmu dan mempraktikannya sendiri,” jelasnya.
Baca Juga: UNS Solo Janji Bebaskan Biaya Kuliah 2 Mahasiswa Sekaligus Atlet Difabel Asian Para Games
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR