Hasilnya, tak memerlukan waktu lama, lelaki dengan tinggi badan 193 centimeter sudah memiliki berat badan, 104 kilogram.
Kadar lemak tubuh yang dulu berada di bawah 10 persen pun melonjak hingga menjadi 25 persen.
“Saya merasa amat tidak nyaman, baik secara mental maupun fisik, saya sampai tak mau melihat diri saya di kaca," kata dia.
Kini, setelah kesadaran itu muncul, Archer hanya mempunyai waktu kurang dari empat bulan untuk membalikkan kondisi tubuhnya.
“Saya tak mau cuma mengubah penampakan saya yang gemuk menjadi kurus saja," cetus dia lagi.
Selanjutnya, untuk menggapai targetnya, Archer menyewa jasa personal trainer untuk berlatih tiga kali seminggu, dan ditambah latihan 2-3 kali di luar gym.
Dia fokus pada latihan beban, bergantian melatih tubuh bagian atas antara dada dan punggung, dengan fokus pada latihan kaki untuk membakar kalori paling banyak.
Kardio hanya sekali seminggu.
Kadang, dia menutup sesi latihannya dengan lima menit pelatihan interval intensitas tinggi (HIIT).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR