Dr Gregory Connolly dari Harvard School of Public Health menyebut bahwa perusahaan-perusahaan rokok menggunakan kadar mentol agar isapan-isapan pertama terasa lebih enak bagi perokok muda atau perokok pemula lain.
"Menthol merangsang reseptor-reseptor penyejuk di paru-paru dan tekak mulut. Hal itu menjadikan kegiatan merokok lebih gampang," ujar Connoly seperti dilansir INTISARI dari antaranews.com.
Dengan cara ini, para perokok, atau lebih tepatnya remaja atau wanita yang tertarik untuk mencoba rokok tak merasa kaget.
Dibandingkan dengan perokok berusia diatas 25 tahun yang 30-33 persennya memilih rokok mentol, sebanyak 57 persen para perokok berusia muda memilih rasa mentol dalam rokok.
Secara khusus rokok mentol dipilih oleh perokok muda, wanita berkulit nonputih. Rokok merk Camel dan Marlboro menunjukkan peningkatan jumlah perokok remaja dan dewasa muda.
Kepopuleran rokok mentol juga dipengaruhi oleh kampanye iklan tahun 1950-an yang menyebutkan rokok mentol lebih sehat ketimbang rokok biasa.
Bahkan, rokok mentol diklaim bisa membuat tubuh terasa nyaman saat kita sedang flu.
Untuk saat ini, kepopuleran rokok mentol sendiri paling tidak tergambar dalam sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat.
KOMENTAR