Hal itu berarti, terlepas dari tujuannya yang baik untuk menggantikan kantong belanja plastik, kantong belanja semacam tote bag tersebut juga akan berakhir di pembuangan sampah.
Apalagi, tote bag kini dipakai sebagai bagian dari promosi atau pemasaran produk.
Itu berarti, ada banyak tas-tas itu yang dipakai satu kali (bahkan tidak dipakai sama sekali), lalu berakhir di tong sampah.
Selain itu, tidak semua tas yang bisa dipakai berulang itu setara dalam hal kemampuannya di daur ulang.
Ada beragam jenis reusable bag, mulai dari yang ukurannya besar sampai yang bisa dilipat kecil dan masuk saku.
Ada tas yang bahannya tebal dan kuat, tapi ada juga yang tipis.
Tas yang dipakai berulang itu pada umumnya terbuat dari beberapa jenis material.
Dalam siklus hidupnya, tas yang kuat dan berat, apa pun materialnya (meski katun adalah yang terburuk), akan berdampak lebih besar pada lingkungan.
Ini karena tas yang lebih berat memakai banyak sumber daya dalam pembuatannya dan juga distribusinya.
Meski begitu, tote bag yang bisa dipakai berulang itu tetap saja sedikit lebih baik dibanding tas plastik.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR