CSR Hanya Kedok
Program-program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibilities/CSR) memang dihadirkan untuk membangun reputasi perusahaan.
Program-program CSR tersebut dikemas sedemikian rupa melalui bidang pendidikan, konser musik, festival film, seni pertunjukan, atau yang saat ini menjadi polemik, olahraga.
Padahal, sebenarnya konsep CSR yang tepat justru fokus pada dampak buruk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, baik aktivitas maupun produknya.
"Selama ini apakah kegiatan yang dilakukan perusahaan rokok dalam rangka CSR itu adalah upaya penanggulangan dampak. Industri rokok selama ini hanya memberikan bantuan untuk sektor-sektor yang membutuhkan bantuan dana," ungkap aktivis Lingkar Studi CSR, Jalal, Rabu (23/5/2012), seperti dilansir INTISARI dari kompas.com.
Jalan juga menambahkan bahwa para ahli CSR di dunia tidak ragu untuk menyatakan bahwa industri rokok tidak bisa dianggap sebagai industri yang bertanggung jawab sosial.
Bahkan sebuah penelitian mengenai program CSR di Indonesia menunjukkan bahwa program CSR para produsen rokok malah memicu para remaja menjadi perokok baru.
Berikut ini uraiannya.
Baca Juga: Audisi Umum Bulutangkis PB Djarum Akan Dihentikan Mulai Tahun Depan, Ini Alasannya!
KOMENTAR