Penelitian berikut ini dilakukan oleh S. G. Vaidya dkk pada 1996.
Fokus peneltiian ditujukan pada kompetisi kriket India-Selandia Baru, yang disiarkan langsung di India selama Oktober-November 1995, disponsori oleh perusahaan tembakau Wills (anak perusahaan British America Tobacco Company) dan logonya ditampilkan dengan jelas pada pakaian para pemain dan juga di lapangan.
Empat batang rokok Square, dan Manikchand Gutkha, produk tembakau tanpa asap, juga diiklankan.
Para peneliti kemudian secara acak memilih satu kelas tahun IX dari 53 sekolah menengah di perkotaan Goa.
1948 siswa di kelas-kelas ini (total 5362 anak-anak di tahun IX) diminta untuk mengisi kuesioner terstruktur, pada Januari 1996. Kuesioner diberikan oleh guru kelas.
Semua siswa menyelesaikan kuesioner tetapi tidak semua orang menjawab semua pertanyaan.
Usia rata-rata adalah 14 (kisaran 13-16) tahun; 1013 adalah laki-laki dan 935 perempuan.
Sebagian besar anak-anak (1480) tahu bahwa tembakau sama adiktifnya dengan heroin dan menyebabkan kanker dan penyakit jantung serta mengurangi masa hidup.
Baca Juga: Berkedok Warung Rokok hingga Dijaga Preman, Inilah Penampungan Anjing Ilegal di Semanggi
KOMENTAR