Mayky juga mengunggah foto Ria Irawan masuk CT simulator sebelum menjalani radioterapi.
Kemudian, terakhir, foto Ria sedang berbaring dan terpasang infus. Dalam foto itu, Ria tersenyum. "Story of my love," tulis Mayky dalam keterangan foto tersebut.
Tak sedrama cerita film
Penyakit Ria bermula dari miom di rahim yang ia ketahui pada 2009.
Saat itu, ia menghindari betul operasi pengangkatan rahim.
Hingga akhirnya, ia didiagnosa kanker endometrium atau kanker dinding rahim.
Ia menjalani tujuh bulan masa perawatan karena divonis kanker.
Ria memutuskan mengangkat rahimnya pada 30 September 2014.
Kemudian, ia harus menjalani kemoterapi dan radiasi secara rutin.
"Aku harus bolak-balik ke RS Fatmawati dan RSCM karena masing-masing punya perawatan khusus," ujar Ria tetap dengan suara renyah sembari sesekali tertawa berderai.
Kunci dari penyembuhan kanker, kata Ria, harus menjalani pengobatan secara rutin dengan menerima segalanya sebagai "cubitan" dari Tuhan.
"Pokoknya jalani saja, termasuk antre berbulan-bulan sebagai peserta BPJS," kata Ria.
Ria pernah dinyatakan bersih dari kanker. Namun, sekitar satu tahun setelahnya, saat dilakukan screening, ternyata sel kanker itu masih ada dan sudah menjalar.
Menurut Ria, karakter kanker memang seperti itu.
Tak pernah benar-benar bersih dan bisa kembali lagi. Menurut Ria, cerita seputar kanker di film-film itu selalu terlalu "drama".
Padahal, sebagai penderita kanker yang lumayan parah, tak menghalangi ruang geraknya untuk tetap berkarya.
Kebetulan, ia pernah bermain dalam dua film yang berkisah tentang kanker, Bila Saatnya Tiba dan Jangan Ambil Nyawaku.
"Nah, aku kebetulan jadi anaknya Christine Hakim dan Leni Marlina yang terkena kanker. Jadi, enggak semenakutkan yang dikira, lho," ujar Ria.
Bahkan, selama proses penyembuhan kanker, Ria masih aktif di dunia seni peran.
"Saya melihat (para survivor) yang cerewet bisa survive puluhan tahun, kenapa saya harus menye-menye," ujar artis peran Ria Irawan saat bertemu para penyintas kanker, Januari 2015.
Ketika menjalani perawatan, Maret 2016, Ria sedang mengerjakan film Gila Jiwa.
Di film itu, Ria menggarap proyek bersama seniman lainnya, yakni vokalis Afgan Syahreza, Aming Sugandhi, Julia Perez, dan vokalis band Sore Ade Paloh.
Kelimanya menjadi sutradara untuk mengarahkan satu film yang terbagi atas lima genre berbeda.
Namun, karena kendala kesehatan, ia harus beristirahat selama beberapa waktu.
"Syuting film harus break dua bulan karena aku treatment," ucap Ria.
Di tengah perjuangannya melawan kanker, Ria tetap ingin mengukir prestasi. Hal itu dibuktikan dengan penghargaan Pemeran Wanita Pendukung Terbaik Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2016.
Penghargaan itu didapatkan atas perannya di film Bulan di Atas Kuburan.
Ria mendedikasikan trofi tersebut kepada para penyintas kanker di Indonesia.
Pada Februari 2018, ia juga menjadi sutradara sebuah pertunjukan musikal dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2018 yang diadakan oleh sebuah bank khusus untuk para nasabahnya.
Pertunjukan musikal berjudul 77 Years of Love and Dedication itu berkisah tentang perjuangan seorang pendiri bank menyelamatkan banknya ketika terjadi krisis moneter di Indonesia pada 1998.
Baca Juga: Beli iPhone Senilai Rp9 Juta, Wanita Ini Terkejut Bukan Main, Gara-gara Benda yang Ditemukannya Ini
Menikah lagi dengan asisten
Terkena kanker tak membuat Ria kehilangan semangat hidup.
Bahkan, ia masih membuka hatinya untuk seseorang yang akan menemaninya hingga akhir hayat.
Diketahui, Ria pernah menikah dengan pengusaha bernama Yuma Wiranakusumah pada 1997.
Namun, dua tahun kemudian, keduanya memutuskan bercerai.
Setelah 17 menjanda, Ria akhirnya menerima pinangan Mayky Wongkar, yang tak lain adalah asistennya.
Ia menikah dengan orang yang saat itu sudah 11 tahun menemaninya pada 23 Desember 2016 di KUA Cilandak, Jakarta Selatan.
Pernikahan digelar sederhana, tanpa resepsi. Sebab, Ria tidak boleh terlalu lelah.
Saat akad nikah, Ria Irawan mengenakan busana bernuansa hitam dan merah bermotif bunga-bunga.
Kepalanya dibalut kerudung panjang dengan motif sama. Sementara, Mayky mengenakan peci putih, jas hitam di balik kemeja ungu dan sarung merah.
Ternyata, perjuangan Mayky mendapatkan Ria Irawan banyak batu sandungan.
Selama 11 tahun menjadi asisten pribadinya, sudah empat kali Mayky melamarnya.
Namun, baru pada lamaran keempat, Ria menyatakan bersedia. Pemain film Biola Tak Berdawai ini bukan tanpa alasan tiga kali menolak lamaran Mayky sebelumnya.
Ria mengatakan, ketika itu, ada saja yang terjadi pada kesehatannya sebagai penderita kanker.
"Setiap dilamar, saya pengobatan. Lamaran pertama, saya pas sakit. Saya tiap dilamar pasti kenapa-kenapa.
Pas habis angkat rahim, Mayky lamar lagi. Tiba-tiba harus kemo. Dia yang bingung.
Terus, tiga bulan lalu, aku kecelakaan, patah kaki kanan. Tiba-tiba, ulu hati aku sakit. Aku diemin.
Ternyata, ada masalah di rongga perut, kanker," ceritanya. Namun, dengan keteguhan hati Mayky, Ria akhirnya luluh juga.
Apa yang membuat Mayky tak pernah menyerah mendapatkan hati Ria?
"Dia perempuan cantik dan baik hati. Semoga pernikahan ini jadi obat buat Ria. Empat kali melamar, ya memang harus proses ya," ujar Mayky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ria Irawan, Penyintas Kanker yang Anti Menye-menye..."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR