Akan tetapi, jujurlah pula pada diri sendiri, sebab resign bukan keputusan yang patut dianggap enteng.
Tawarkan banyak opsi pada diri sendiri dan pastikan Anda memiliki banyak informasi terkait keputusan itu.
Misalnya, buatlah daftar pro dan kontra atau suka atau tidak suka terkait keputusan untuk resign.
Jangan ragu juga untuk berbicara dengan orang yang Anda anggap sebagai mentor atau rekan kerja yang baru-baru ini resign untuk memperoleh opini dan saran.
2. Rencanakan langkah ke depan
Anda pun harus memiliki rencana terkait apa yang akan Anda lakukan setelah resign. Sebab, resign bukan satu-satunya solusi atas permasalahan yang Anda hadapi di kantor.
Beberapa alasan umum resign adalah lingkungan kerja yang 'beracun,' atasan yang menyebalkan, karier mandek, tidak memperoleh kenaikan pangkat, hingga gaji yang stagnan.
Selain dari alasan-alasan itu, pasti ada solusi dari permasalahan Anda di kantor yang tak perlu diakhiri dengan resign.
Apabila merasa karier Anda mandek namun bahagia dengan lingkungan kerja, carilah opsi seperti mutasi ke departemen lainnya.
Bicarakan dengan atasan mengenai kondisi ini.
Kalau Anda tak membicarakannya, maka atasan tidak akan mengetahui apa yang dialami dan dirasakan pegawainya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR