Advertorial

Kisah Mengerikan di Balik Temuan Kapal Karam, Konon Penumpangnya Saling Makan demi Bertahan Hidup

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Pada tahun 2016 puing-puing itu ditemukan tetapi baru sekali, dengan kapal selam jarak jauh dan kini kapal ini kembali ditemukan.
Pada tahun 2016 puing-puing itu ditemukan tetapi baru sekali, dengan kapal selam jarak jauh dan kini kapal ini kembali ditemukan.

Intisari-online.com - Baru-baru ini, sebuah kapal legendaris HMS teror yang dilaporkan tenggelam sudah ditemukandalam bentuk puing-puing.

Kapal HMS Terror ditemukan terdampar di Samudra Arktik.

Pada tahun 2016, puing-puing itu ditemukan. Tetapi baru sekali, dengan kapal selam jarak jauh dan kini kapal ini kembali ditemukan.

Menurut Dailystarpada Minggu (1/9/2019), dalam gambar tersebut tim arkeolog menunjukkan kapal pecah belah.

Baca Juga: Tak Percaya Idolanya Meninggal, Para Fans Ini Nekat Bongkar Peti Matinya, Demi Buktikan Hal Ini

Kapal itu konon dipimpin oleh Kapten Francis Crozier, didampingi oleh HMS Erebus pada misi yang dilakukan Mei 1845.

Saat itu kapal tersebut mecoba melewati jalurNorthwest Passage, dan melewati rute laut baru dari Atlantik ke Samudra Pasifik melalui Icefield Arktik yang membeku ke utara Kanada.

Tetapi misi itu gagal, tanpa menembus lapisan es dan kaleng-kaleng ransum terkontaminasi oleh timbal beracun.

Baca Juga: Kasus Ria Ricis Makan Gurita Hidup, Wanita Asal Korsel Ini Pernah Melakukan Hal Serupa Lalu Dia Berhenti Bernapas dan 16 Hari Kemudian Dia Tewas

Saat itu, siapa saja yang bisa menemukannya akan diberi hadiah 20.000 Pound (Rp346 juta) atau Rp36 milliar dalam nominal hari ini.

Beberapa orang mencoba dengan misi pemulihan tahun 1850.

Namun dibatalkan karena kapal-kapal lain terjebak dalam es.

Tetapi pada 1854, penjelajah Inggris John Rae menemukan hal mengerikan bahwa banyak mayat yang dilihatnya menunjukkan bukti bahwa mereka saling memakan satu sama lain.

Dia awalnya mendengar bahwa seorang pedagang telah menjual segel es pada sekelompok orang Eropa yang kelaparan dimana dia menemukan 30 mayat beku.

Baca Juga: Sibuk Bersenang-senang dengan Kekasihnya, Ibu Ini Tinggalkan 2 Bayinya 11 Hari Tanpa Makanan, 1 Bayinya Tewas Kelaparan

Dia menulis, "Dari keadaan banyak mayat yang dimutilasi dan isi ceret, jelas bahwa orang-orang sebangsa kita yang malang telah didorong ke sumber daya terakhir - kanibalisme."

Sebuah catatan mengerikan juga ditemukan pada 1859 yang ditulis oleh salah satu kru yang mengungkapkan bahwa kapten kapal meninggal bersama 23 kru lainnya.

Ia menambahkan bahwa 105 orang yang selamat dari ekspedisi yang terkutuk itu.

Mereka berencana untuk melakukan perjalanan melintasi tundra beku untuk mencari peradaban sebuah perjalanan yang tak seorang pun dari mereka akan selamat.

Baca Juga: Daripada Dipecundangi Musuh, Raja Viking Herlaug yang Gagah Berani Pilih Dikubur Hidup-hidup

Artikel Terkait