"Awalnya mereka memberi tahu kami jika masih berusaha untuk menyadarkannya kembali, tetapi setelah petugas medis tiba mereka menyatakan dia sudah meninggal."
"Saya melihat ada darah keluar dari mata, hidung, mulut, dan telinga istri saya. Lehernya penuh bekas jarum," kata Zhang.
Zhang mengaku tidak tahu menahu tentang operasi yang dijalani istrinya. Dia pun curiga saat pihak klinik menunjukkan dokumen yang ditandatangani istrinya.
"Saya bahkan tidak tahu dia akan dioperasi. Tidak ada yang ditandatangani. Mereka menunjukkan kepada saya sebuah dokumen yang ditandatangani, tapi itu jelas palsu. Itu jelas tidak ditandatangani oleh istri saya," ujarnya.
Pihak berwenang telah menahan dan menanyai dua dokter dan seorang perawat, sementara tempat praktik mereka telah ditutup.
Baca Juga: 19 Ekor Kerbau dan Seorang Gembala Tewas Tersambar Petir, Rugi Rp300 Juta hingga Dikubur Massal
Pihak kepolisian maupun juru bicara pemerintah tidak mengungkap secara rinci tentang apa yang terjadi selama operasi maupun penyebab kematian Yang.
Zhang mengklaim dugaan bahwa dokter di klinik tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan prosedur operasi dan klinik tidak dilengkapi peralatan untuk menangani komplikasi medis.
Sementara ibu korban mengungkapkan kepada media dirinya hanya tahu putrinya ke pergi ke klinik dan meninggalkan rumah tanpa sarapan.
"Dia menelepon pada siang hari mengatakan sedang bersiap untuk perbaikan operasi sebelumnya dan dokter mengatakan dia tidak boleh makan apa pun sebelum operasi," kata ibunda Yang.
"Saat saya bertanya kapan dia akan pulang dia menjawab 'Tidak yakin' dan langsung menutup telepon," tambahnya.
Kasus ini kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
(Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalani Operasi Pembesaran Payudara secara Diam-diam, Ibu Muda Ini Justru Meninggal"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR