Kementerian Luar Negeri China menyatakan mereka belum melihat laporan itu. Namun juru bicara kementerian Geng Shuang berujar kebijakan militer negara mereka adalah "bertahan alamiah".
"Prinsip China secara umum adalah membangun perdamaian dan kebijakan pertahanan nasional kami adalah bertahan secara alamiah," kata Geng dalam konferensi pers.
Kecil Kejutan
CNN berusaha menghubungi Pentagon guna meminta konfirmasi yang tidak mendapat jawaban. Namun laporan dari Australia diyakini hanya memberi keterkejutan kecil.
Pada November 2018, laporan dari Komisi Strategi Pertahanan Nasional kepada Kongres AS menunjukkan Washington bakal kesulitan, dan mungkin kalah jika melawan China atau Rusia.
Enam bulan kemudian, laporan tahunan Pentagon menyatakan Beijing tengah berambisi membangun militer kelas dunia dan menjadi saingan di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam laporannya, Kementerian Pertahanan AS menyebut China berencana mempunyai setidaknya 2.000 rudal jarak pendek, menengah, dan panjang yang bisa menjangkau target laut maupun darat.
Studi itu mempertanyakan kemampuan negara pimpinan Presiden Donald Trump untuk mengimbangi kemajuan Negeri "Panda" dan memperingatkan mereka menghadapi krisis.
Laporan itu memaparkan Gedung Putih seharusnya bisa mempertimbangkan memperkuat armada bawah laut mereka ketika permukaan menjadi mematikan karena penyebaran rudal hipersonik China.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR