Keladi tikus telah dipakai untuk pengobatan yang dilakukan oleh para tabib di Cina sejak dahulu kala.
Tanaman ini diklaim mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid, dan sterol. Berdasarkan penelitian senyawa flavonoid dan terpenoid merupakan senyawa antikanker.
Sedangkan flavonoid juga diklaim memiliki kelebihan dalam pengobatan kanker paru-paru.
Awalnya, tanaman ini mulai digunakan untuk mengobati penyakit kanker sejak muncul kekhawatiran tentang pengobatan kimia aktif atau kemoterapi yang dapat merusak jaringan tubuh.
Tanaman keladi tikus dianggap mampu menghambat penyebaran dan pertumbuhan sel kanker.
Khasiat dari tanaman ini adalah antikanker, antimikroba, dan antioksidan. Namun, riset yang dilakukan pada tikus perempuan berusia tiga bulan membuktikan keladi tikus memang dapat menghambat sel kanker, tapi efektivitas kesembuhannya tidak besar.
Dengan kata lain, tanaman ini hanya mampu menghambat belum mengobati sepenuhnya.
Daun belalai gajah digadang sebagai obat kanker alternatif yang bekerja mirip obat kemoterapi berkat kandungan antioksidan dan sifat anti-kankernya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR