"Cabai adalah salah satu rempah yang paling umum digunakan di dunia dan sangat populer di Asia dibandingkan dengan negara-negara Eropa," kata Dr Li, seperti dilansir dari express.co.uk.
"Di wilayah tertentu di Cina, seperti Sichuan dan Hunan, hampir satu dari tiga orang dewasa mengonsumsi makanan pedas setiap hari."
Capsaicin adalah komponen aktif dalam cabai yang dilaporkan mempercepat metabolisme, kehilangan lemak dan menghambat gangguan pembuluh darah.
Tetapi ini adalah studi longitudinal pertama yang menyelidiki hubungan antara asupan cabai dan fungsi kognitif.
Mereka yang makan banyak cabai memiliki pendapatan yang lebih rendah dan indeks massa tubuh (IMT) dan lebih aktif secara fisik dibandingkan dengan yang bukan konsumen.
Para peneliti mengatakan orang dengan berat badan normal mungkin lebih sensitif terhadap asupan cabai daripada orang yang kelebihan berat badan, karenanya berdampak pada daya ingat dan berat badan.
Tingkat pendidikan juga dapat berperan dalam penurunan kognitif dan hubungan ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Bahwa Menikah Bisa Kurangi Risiko Demensia, Ini Alasannya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR