"Mereka mengolok-olok saya. Jadi ketika mereka berbicara, saya malu. Mereka membuat saya menangis."
Isatu sangat tertekan dan takut tumor jinak akan mencekiknya, dia akhirnya mencari bantuan.
Dia mendengar tentang layanan kesehatan yang disediakan di Guinea oleh Mercy Ships, sebuah badan amal kapal rumah sakit yang merawat orang miskin.
Isatu melakukan perjalanan 200 mil ke Conakry ditemani saudara ipar perempuannya dan putra bayinya untuk mencari bantuan.
Baca Juga: Khasiat Torpedo Kambing, Benarkah Seperti yang Selama Ini Beredar di Masyarakat?
Setelah bertemu dengan tim seleksi pasien, Isatu disetujui untuk operasi di atas Afrika Mercy.
Dr Gary Parker, kepala ahli bedah kepala rahang atas Afrika Mercy, mengatakan tumor seperti Isatu "biasanya jinak dan bukan kanker, tetapi Anda bisa mati".
Dia menambahkan, "Anda bisa mati lemas karena tumor mendorong lidah Anda ke tenggorokan sampai Anda tidak bisa lagi membuka jalan napas."
Baca Juga: Hilang Misterius Selama 5 Bulan, Gadis Ini Ditemukan Tinggal Tulang Dalam Karung di Rumah Kosong
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR