Dari 18 olahraga tersebut, joging atau berlari-lari ringan selama 30 menit per sesi tiga kali seminggu ditemukan paling efektif dalam melawan dampak obesitas genetik pada kelima aspek yang diukur di atas.
Sementara itu, mendaki gunung, berjalan, menari dan yoga yang berdurasi setidaknya satu jam ditemukan dapat mengurangi efek gen obesitas pada IMT.
Para peneliti pun menulis, manfaat olahraga fisik secara reguler lebih berdampak pada subyek-subyek yang memang cenderung obesitas.
Namun, mereka juga menemukan beberapa olahraga yang tidak ngefek pada orang-orang dengan gen obesitas, seperti bersepeda, perenggangan, berenang, qigong yang mirip tai chi dan bermain Dance Dance Revolution (DDR).
Baca Juga: Awas Sering Begadang Bisa Sebabkan Banyak Masalah Kesehatan, Termasuk Obesitas dan Serangan Jantung
Hal ini karena bersepeda,latihan perenggangan, qigong dan bermain DDR ditemukan menghabiskan lebih sedikit energi daripada keenam olahraga yang efektif di atas.
Sedangkan olahraga dalam air dingin seperti berenang justru bisa menstimulasi nafsu makan dan membuat partisipan makan lebih banyak dari biasanya.
Beberapa partisipan sebetulnya juga ada yang latihan angkat beban, bermain badminton, tenis meja, basket dan tenis; tetapi jumlah mereka sangat sedikit sehingga para peneliti tidak bisa menemukan kaitan yang jelas dengan obesitas yang disebabkan oleh genetik.
Salah satu penulis studi, pakar epidemiologi Wan-Yu Lin dari National Taiwan University, mengatakan, obesitas disebabkan oleh genetik, faktor gaya hidup dan hubungan di antara keduanya.
Baca Juga: ASI Bisa Bantu Cegah Obesitas pada Anak Lho, Ini Penjelasan Dokter
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR