Usaha untuk meyakinkan akhirnya berhasil. Sahnun meneteskan air mata, tak percaya karena impiannya selama ini untuk berangkat ke Mekkah dapat terwujud.
"Mau saya, tapi ndak percaya. Ibu saya sudah meninggal, Bapak saya sudah meninggal, saya mana bisa ke sana, uang siapa?" kata Sahnun.
Nazamuddin mengatakan, Sahnun hidup sebatang kara di Mataram, setelah kedua orangtuanya meninggal. Sahnun sudah lama tidak bertemu dengan keluarga dan kerabatnya yang lain.
Selian itu, Sahnun tak pernah mau menerima pemberian dari siapapun, selama dia merasa mampu mencari dan memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.
Baca Juga: Seekor Ular Muncul dari Kloset Jongkok di Jambi, Saat Ditarik Panjangnya Mencapai 3 Meter
Pemberian hadiah umroh ini baginya mustahil. Itu sebabnya Sahnun sempat menolaknya.
"Jadi bukan maksud dia menolak atau bagaimana, dia hanya bingung dan tidak yakin ada yang mau memberi hadiah seperti yang dia impikan selama ini," kata Nazamuddin.
Izza dari NRA menyampaikan bahwa NRA Travel memberikan hadian umrah pada Sahnun, karena kegigihan dan upayanya yang keras untuk berkurban sapi di Hari Raya Idul Adha.
"Pimpinan kami memberikan umrah gratis pada nenek Sahnun, karena tergerak mengingat apa yang dilakukan nenek Sahnun sangat menginspirasi banyak orang. Semoga ini diterima nenek Sahnun," kata Izza.
Pemandangan menarik terlihat ketika Rehan, sahabat Sahnun, mengenakan hijab merah muda pada Sahnun sebagai tanda dia akan segera menuju tanah suci.
Sahnun hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca. Sambil terbata-bata, Sahnun mengucapkan rasa syukurnya yang dalam.
Baca Juga: Anaknya Terlalu Lamban Habiskan Makanan, Wanita Ini Tega Memukulnya Hingga Meninggal
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR