Upaya ini berawal dari keprihatinan di masyarakat tentang menurunnya kualitas pendidikan anak-anak.
Hal ini terlihat dari hasil ujian nasional, di mana Kecamatan Patuk menduduki peringkat 16 dari 18 kecamatan di Gunungkidul.
"Selama dua jam ini difokuskan untuk belajar bagi anak-anak dan orangtua memberikan pendampingan," ucapnya.
Selama dua jam, tidak hanya akademik saja, tetapi satu jam digunakan untuk pendalaman agama dan satu jam untuk dimanfaatkan untuk belajar mata pelajaran di sekolah.
"Di tempat kami semua warga Muslim, jadi bagi keluarga yang belum memiliki Alquran, di balai desa sudah menyiapkannya dan bisa diambil untuk pendalaman agama," ujarnya.
Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mendukung penuh program yang dilaksanakan di Desa Ngoro-oro.
Tujuannya untuk berupaya memberikan proses belajar yang baik kepada anak-anak.
Harapannya, program ini bisa dilaksanakan di desa lain.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR