"Yang saya tahu adalah dia harus berjuang untuk mempertahankan diri dalam pertarungan. Ayah tirinya memukulnya dengan parang beberapa kali," ujar Afiq.
Afiq mengatakan meski ia dan ibunya dekat, sang ibu tak suka berbagi masalah dengan anak-anaknya. Saat itu ibunya hanya mengatakan mungkin ia sudah mati kehabisan darah jika tak keluar kamar.
"Bagaimanapun, ibu memberitahu mengenai detik-detik yang cemas saat upaya penyelamatan pada hari kejadian.
"Dia bilang, dia mungkin mati jika dia tidak lari keluar kamar untuk selamatkan diri, sebab akan lebih buruk. Saya sedih lihat keadaan ibu. Kepalanya cedera, wajah terbelah, jari tangan hampir putus," tambahnya.
Sementara laporan telah diajukan oleh pamannya ke Markas Besar Kepolisian Distrik Sepang dan masih dalam penyelidikan, Afiq berkata berharap ayahnya mendapat hukuman yang sesuai.
"Saya tidak punya dendam dengan ayah tiri, tapi saya berharap dia mendapat hukuman yang adil," kata Afiq.
Source | : | MSTAR |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR