Tambahan hukuman semakin berat kalau orang tua komplain
Masih melandir dari Kompas.com, Farid mengatakan jika orang tua komplain soal pelatihan, maka para anggota justru akan diberi pelatihan lebih keras dari sebelumnya.
"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat."
"Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," kata Farid.
Farid juga menambahkan jika Aurellia pernah disuruh makan jeruk dengan kulitnya dan push up sambil tangan terkepal.
Selain itu, Aurellia juga diwajibkan untuk menulis diary setiap hari padahal kegiatannya sudah melelahkan dari pagi sampai malam.
Diary Merah Putih milik mendiang Aurellia Qurrota Ain
Aurellia punya diary merah putih di mana ia menuliskan setiap kegiatan yang dilakukannya dalam sehari ke buku tersebut.
"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari."
"Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu."
"Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," kata Indra, paman Aurellia.
Indra juga mengatakan kalau keponakannya itu terakhir menulis di buku diary-nya soal Paskibra.
Dalam tulisannya, Aurel menyebut kalau itu adalah latihan terakhir di Paskibra.
"Mungkin itu firasat dari keluarga kami yang mengartikan," kata Indra.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie juga turut hadir di rumah duka untuk menyampaikan rasa belasungkawanya pada Kamis (1/8/2019).
Ia juga memposting beberapa foto tentang mendiang di akun Instagram pribadinya dan menulis caption soal meninggalnya Aurellia Qurrota Ain.
Jenazah Aurellia Qurrota Ain sendiri telah dimakamkan di TPU Selapajang, Kota Tangerang pada Jumat (2/8/2019). (Septi Nugrahaini Rahmawati)
(Artikel ini sudah tayang di cewekbanget.grid.id dengan judul "Aurellia Qurrota Ain, Paskibraka Asal Tangsel dan Calon Pembawa Baki Bendera Meninggal Dunia. Tulisan Terakhir Diary Merah Putihnya Jadi Firasat?")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR