Mereka memungut sampah plastik dari rumah dan tempat sekitar mereka.
Di kota lain di India, Ghazipur tepatnya, yang berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir (TPA), sampah sudah menggunung melebihi batasnya.
Bahkan, mengutip dari nationalgeographic.co.id sampah itu sudah setinggi Tajmahal. Bangunan ikonik di India.
Baca Juga: Biasanya Tidak Berharga, Sampah Plastik di Kota Ini Justru Bisa Untuk Membeli Seporsi Makanan
India bersyukur memikiki Parmita Sarma dan Mazin Mukhtar. Sepasang suami istri yang membuat proyek penggunaan sampah untuk biaya sekolah.
Sampah plastik di Kota Dispur sudah semakin memprihatinkan.
Kemudian Mukhtar mengatakan kepada para orangtua untuk mengirim plastik ke sekolah sebagai biaya jika ingin anak-anak belajar di sekolah secara gratis.
Hasilnya: para anak-anak sekarang semakin peduli terhadap sampah.
Mereka mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah untuk dibawa ke sekolah. Dan yang terpenting, mereka ikut menjadi agen perubahan untuk masyarakat yang lebih peduli terhadap sampah.
Menu Bora, salah seorang wali murid, bercerita kepada AFP bahwa sebenarnya dia tidak tahu apa bahaya dari efek membakar sampah.
Itu adalah kebiasan baginya, sebelum proyek ini datang mengubah kebiasaan mereka.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR