Serangan berikutnya, Daeng Kulle mengarahkan parang ke wajah sampai Daeng Ngence terjengkang ke jaring rumput laut.
Amarah semakin menjadi, Daeng Kulle membabibuta menyerang dada Daeng Ngence sampai menyisakan luka dan nyawanya melayang.
Daeng Kulle balik ke rumah panggung dan mengunci diri di kamar, sementara keluarga, anak, dan cucu menangisi Daeng Ngence yang sudah tak bernapas.
Istri Daeng Ngence tak kuasa lagi berdiri. Nenek berambut panjang yang sudah memutih ini hanya duduk menangisi suaminya.
Teriakan keluarga Daeng Ngence membangunkan warga yang masih terlelap, begitu juga mereka yang baru selesai salat Subuh berlarian ke sumber teriakan.
Kabar terbunuhnya Daeng Ngence beredar cepat.
Kapolsek Bangkala Iptu Bahtiar bersama beberapa personel polisi tiba di depan rumah Daeng Ngence
Pukul 06.00 Wita
Sekitar 40-an personel polisi dipimpin Kabag Ops Kompol Mahmud dan Kasat Reskrim AKP Boby Rachman dan Kasat Binmas Polres Jeneponto AKP Syahrul tiba di lokasi.
Massa sudah berkumpul di sekitar rumah Daeng Kulle.
Source | : | Tribunjakarta.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR