Selanjutnya, para peneliti memisahkan sarjana tersebut ke dua kelompok dan melakukan eksperiman selama tiga minggu.
Kelompok pertama diminta bermain media sosial seperti biasanya, sementara grup lain ditugaskan untuk membatasi media sosial 10 menit per platform dalam sehari.
Hasilnya menunjukkan, ketika partisipan ‘memotong’ penggunaan media sosial menjadi 30 menit per hari, mereka mengaku mengalami perbaikan kesejahteraan diri—termasuk mengurangi kesepian dan depresi.
“Sungguh ironis mengetahui bahwa penggunaan media sosial justru membuat kita kesepian.
Beberapa penelitian mengatakan, penggunaan media sosial secara berlebihan akan memicu perbandingan sosial.
Ketika Anda melihat kehidupan orang lain, terutama di Instagram, mudah mengambil kesimpulan bahwa hidup orang lain lebih keren dari diri sendiri,” papar Melissa Hunt, pemimpin penelitian.
Ia menambahkan, membatasi penggunaannya merupakan cara realistis menjaga kesehatan mental jika belum bisa berhenti dari media sosial sepenuhnya. (Gita Laras)
Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul Ini Batas Waktu Bermain Media Sosial Agar Tak Merusak Kesehatan Mental
Baca Juga: Berhasil Buat Anaknya yang Keseringan Main Ponsel Jadi Kapok, Seorang Ibu Bagikan Tipsnya
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR