Dalam proses risetnya, Adi dan tim produksi menggunakan literatur sejarah dari berbagai sumber, salah satunya pemerintah provinsi.
Ilusi hologram ini akan ditayangkan di Museum Sejarah Nasional Monas pada 23-31 Juli mendatang.
Setiap harinya ilusi hologram akan diputar sebanyak 6 kali dengan pemutaran pertama pukul 11.00 WIB dan pemutaran terakhir pukul 19.00 WIB.
Berlokasi di dalam museum, Adi menuturkan diorama yang ada bisa digunakan sebagai properti.
Caranya dengan meletakkan diorama di belakang layar transparan tempat ilusi hologram diproyeksikan.
Dengan begitu, pengalaman menonton sejarah lewat ilusi hologram bisa menjadi lebih kaya.
Selain ilusi hologram, Monas Week 2019 juga akan menghadirkan rangkaian acara lain seperti pameran lampu dan video mapping.
Seluruh acara juga terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan Monas Week selama seminggu ke depan akan lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” ujar Edy Junaedi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. (Ananda Putri)
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR