Intisari-Online.com - Ada begitu banyak hal yang masih menjadi misteri dan tanda tanda besar di Bumi ini.
Salah satunya mengenai perilaku hewan.
Walaupun sudah ada begitu banyak penelitian yang dilakukan, ternyata masih ada hal-hal yang belum terungkap dan menjadi kejutan.
Satu lagi penelitian yang menarik perhatian adalah mengenai perilaku sekelompok monyet barbary liar yang hampir punah ini.
Untuk kali pertama, kelompok monyet tersebut terlihat menghibur dan mengadopsi monyet muda yang terluka dari kelompok lain.
Monyet muda berusia tiga tahun itu terluka parah karena kecelakaan lalu lintas, serta terpisah dari kelompoknya.
Monyet yang kemudian diberi nama Pipo ditemukan sendirian oleh kelompok lain.
Menariknya, kelompok monyet barbary itu kemudian mendekati, merawat, dan menerima Pipo dalam kelompok mereka.
Padahal, mereka sama sekali tidak memiliki hubungan sosial.
Baca Juga: Liburan Ke Bali, Keluarga Asal Australia Ini Temukan Foto Tak Terduga Bersama Seekor Monyet
Selain itu, monyet barbary liar biasanya tidak ramah terhadap monyet dari kelompok lain, sehingga perilaku empati yang ditampilkan tersebut merupakan hal yang tidak biasa.
Kasus ini pun dapat menunjukkan kalau monyet liar memiliki bentuk dasar empati terhadap individu yang bahkan tak dikenal.
Pipo sempat tinggal di tengah-tengah kelompok baru tersebut selama empat bulan sebelum akhirnya kembali ke kelompoknya sendiri.
Perilaku empati yang belum terlihat sebelumnya ini diamati di Taman Nasional Ifrane di Pegunungan Atlas Tengah Maroko.
"Kami pikir hanya monyet yang sangat muda yang dapat diterima dalam sebuah kelompok.
Namun, ternyata kera remaja seperti Pipo pun juga dapat masuk dalam sebuah kelompok baru," kata Liz Campbell, ilmuwan dari Oxford University dan International Fund for Animal Welfare (IFAW) yang menggambarkan perilaku monyet barbary dalam jurnal Primates.
Baca Juga: Studi: Bukan Hanya Manusia, Monyet Juga Harus Sopan dan Hormat Pada yang Lebih Tua, Ini Buktinya
Selain perilaku empati tersebut, para peneliti mengetahui jika monyet barbary juga membentuk kelompok sosial sebagai upaya untuk melindungi diri dari kerasnya lingkungan Pegunungan Atlas yang bersalju.
Monyet barbary sendiri merupakan spesies primata yang diklasifikasikan terancam punah oleh IUCN.
Jumlah spesies ini telah menurun dalam beberapa dekade terakhir. Saat ini, hanya ada sekitar 8.000-10.000 monyet barbary yang tersisa di dunia. (Monika Novena)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Punya Empati, Kera Barbary Liar Adopsi Anak Kera Lain yang Luka Parah
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR