"Kami pikir hanya monyet yang sangat muda yang dapat diterima dalam sebuah kelompok.
Namun, ternyata kera remaja seperti Pipo pun juga dapat masuk dalam sebuah kelompok baru," kata Liz Campbell, ilmuwan dari Oxford University dan International Fund for Animal Welfare (IFAW) yang menggambarkan perilaku monyet barbary dalam jurnal Primates.
Baca Juga: Studi: Bukan Hanya Manusia, Monyet Juga Harus Sopan dan Hormat Pada yang Lebih Tua, Ini Buktinya
Selain perilaku empati tersebut, para peneliti mengetahui jika monyet barbary juga membentuk kelompok sosial sebagai upaya untuk melindungi diri dari kerasnya lingkungan Pegunungan Atlas yang bersalju.
Monyet barbary sendiri merupakan spesies primata yang diklasifikasikan terancam punah oleh IUCN.
Jumlah spesies ini telah menurun dalam beberapa dekade terakhir. Saat ini, hanya ada sekitar 8.000-10.000 monyet barbary yang tersisa di dunia. (Monika Novena)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Punya Empati, Kera Barbary Liar Adopsi Anak Kera Lain yang Luka Parah
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR