“Pikirkan ketika Anda memilih produk. Sebagian besar dari kita mengambil hasil panen, merasakannya, dan memastikan itu sudah matang sempurna," ucap dia.
Ada banyak orang yang menyentuhnya dan tidak ada cara untuk mengetahui apakah mereka yang menyentuhnya dalam kondisi sehat atau sudah mencuci tangan dengan benar.
Bakteri dari pertanian atau perkebunan dapat bertahan hidup dari proses pengangkutan dan penyimpanan, yang bisa menyebabkan masalah pencernaan orang yang mengonsumsinya.
Menurut dokter ahli pengobatan keluarga Janette Nesheiwat, buah dan sayur berpeluang besar mengalami kontaminasi melalui proses pegangkutan dari kotoran tanah atau selama proses pengolahan.
"Terkadang produk yang kotor dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Kami telah melihat wabah sayuran baru-baru ini karena E. coli, Salmonella, dan banyak lagi," ucapnya.
Dr Nesheiwat menambahkan, hal ini dapat menyebabkan mual, muntah, diare, kram perut, demam serta dehidrasi.
Sebagian besar makanan segar ditanam di luar ruangan, sehingga semua elemen alam dapat bersentuhan dengan makanan sebelum kita mengonsumsinya.
"Seringkali produk mengandung serangga kecil atau siput yang harus dibersihkan sebelum dimakan karena rasanya tidak enak," kata Elizabeth Girouard, pelatih kesehatan holistik bersertifikat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR