Advertorial

Belum Banyak Diketahui, Silent Stroke Minim Gejala Tapi Picu Demensia

Soesanti Harini Hartono
Soesanti Harini Hartono

Penulis

Meski tidak menunjukkan gejala, namun stroke ini tetap dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak karena meningkatkan risiko demensia alias pikun.
Meski tidak menunjukkan gejala, namun stroke ini tetap dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak karena meningkatkan risiko demensia alias pikun.

Intisari-Online.com– Stroke adalah kondisi di mana pasokan darah ke satu bagian otak berhenti tiba-tiba. Beberapa orang memiliki stroke tanpa pernah menyadarinya.

Kondisi ini disebutsilent stroke, dan terjadi baik jika stroke tidak memiliki gejala yang bisa dikenali, maupun jika memiliki gejala namun tidak ingat.

Meski dikenal sebagai “stroke diam-diam” dan tidak menunjukkan gejala, namun stroke ini tetap dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak karena meningkatkan risiko demensia alias pikun.

Baca Juga: Main di Warnet Selama 24 Jam dan Tidak Makan Minum, Pria 22 Tahun Ini Kena Stroke dan Mungkin Tak Bisa Bicara Normal Lagi

Dokter spesialis saraf dari RS Pusat Otak Nasional (RS PON), dr Silvia Francina Lumempoew, SpS(K), menyebut ada tiga fase gejalasilent strokeyang harus diperhatikan. Berawal dari gejala normal, kemudian muncul gangguan kognitif ringan dan demensia.

"Ketika stroke masih ringan, tidak ada gejala. Ketika sudah agak parah mulai ada gejala seperti sulit berkonsentrasi, agak pelupa, emosi berubah dan mudah tersinggung," katanya seperti dikutip dari Detik Health.

Ia juga menambahkan, ketika stroke semakin parah maka akan timbul gejala demensia atau pikun yang disebut demensia vascular. Seperti apa gejalanya?

Artikel selengkapnya dapat dibaca di GridHEALTH.id