Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa tak ada aturan soal warna separator.
Namun, muncul anggapan bahwa separator warna warni akan membahayakan pengguna jalan dan mengaburkan fungsi sebenarnya.
Akhirnya, selang beberapa hari, separator tersebut dicat jadi warna hitam putih.
2. Pohon plastik
Pemprov DKI Jakarta pernah memasang lampu hias berwujud pohon plastik yang menghebohkan media sosial pada Juni 2018.
Baru beberapa hari dipasang, ramai protes dan cibiran warganet soal pohon plastik yang memakan trotoar.
Dari segi estetika, tampilannya pun kurang menarik. Ternyata, pohon-pohon itu adalah stok lama pengadaan tahun 2017.
Biasanya, ketika hari besar, pohon-pohon itu dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat saat Hari Raya, HUT Jakarta, hingga malam tahun baru.
Jika event selesai, maka pohon ini dicopot. Namun, pohon ini kembali dipasang menjelang perhelatan Asean Games 2018.
Pohon yang dipasang di kawasan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat itupun tak lama kemudian dicopot setelah ada protes dari pengguna jalan yang terhalang pohon.
Baca Juga: Soal Penetapan Upah Minimum Provinsi, Anies Baswedan Minta Waktu pada Buruh untuk Lunasi Utangnya
Terkait anggaran yang dikeluarkan, muncul dua versi.
Pertama, senilai Rp 8,1 miliar di Dinas Perhutanan, yang mana tercatat dalam Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pengadaan tanaman imitasi berjudul lelang pengadaan tanaman dan bahan dekorasi.
Namun, angka itu dibantah Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi.
Versi kedua, sebesar Rp 2,2 miliar untuk anggaran pengadaan lampu hias dan pencahayaan kota di Suku Dinas Perindustrian dan Energi tahun anggaran 2018. Kali ini, angka tersebut dibantah Sandiaga.
3. Waring Kali Item
Pada Juli 2018, jaring berwarna hitam selebar sekitar 20 meter menutupi Kali Sentiong yang terletak di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kali Sentiong itu lebih populer dengan nama Kali Item. Tak hanya berwarna hitam pekat, kali tersebut juga mengeluarkan bau tak sedap.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR