Hal itulah yang menjadi motif tersangka menganiaya korban.
"Motifnya berawal dari dia (tersangka) kesal, karena calon siswa ini malas-malasan begitu, dia lakukan pemukulan dengan bambu," katanya.
Setelah dipukul pakai bambu, korban disebut sempat memaki Obbi.
Sikap korban sebagai siswa baru itu membuat Obbi merasa tersinggung hingga menyulut amarahnya.
Obbi langsung menarik korban hingga terjatuh.
Tidak hanya itu, tersangka juga membenturkan kepala korban ke aspal.
Benturan itulah yang diduga membuat korban mengalami pendarahan di kepala.
"Tersangka Obbi statusnya pembina yang ditunjuk pihak sekolah, masalah legalitas dan kompetensi kita cari lagi," ujar Yon.
Baca Juga: Haus Darah Satu Tetes Setiap Hari, Bagaimana Asal-usul Makhluk Mistis Jenglot?
Kronologi meninggalnya DJ diungkapkan oleh salah satu teman korban, AR (15).
Saat kejadian, korban bersama siswa lainnya hendak pulang ke Sekolah Taruna setelah jalan kaki dari pesantren, sekitar 8,7 kilometer.
"Kami jalan kaki dari pesantren daerah Talang Jambe ke Taruna. Pas di pertengahan yang aku dengar dia nanya air.
Nah memang dia itu kalau minum air dikit-dikit, karena dia bilang dia punya dehidrasi," ujar AR, saat dimintai keterangan di ruang unit Pidana Umum Polresta Palembang, Sabtu (13/7/2019), dikutip dari TribunSumsel.
Baca Juga: Semakin Berumur, Wanita Semakin Menomorduakan Kepuasan Seksual, Lalu Apa Nomor Satunya?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR